“TEKNIK CETAK TINGGI SEDERHANA”
Seni
grafis identik dengan kegiatan cetak-mencetak, oleh karena itu istilah seni
grafis dikenal juga dengan seni mencetak atau mencetak. Mencetak merupakan
suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak / acuan / klise. Alat cetak
dapat diperoleh secara sederhana atau direncana. Hasil cetakan menunjukkan
kreatifitas maupun keterampilan penciptanya. Terdapat berbagai macam proses mencetak antara lain : cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, cetak saring, mencetak lipat, dan mencetak
bayangan.
Kali ini kita
akan membahas tentang cetak tinggi. Cetak tinggi (alto relief print) adalah
seni cetak yang mana bagian-bagiannya timbul, apabila diberi tinta dan
diletakkan pada permukaan kertas akan meninggalkan bekas yang sesuai dengan
bagian yang timbul pada cetakan. Yang terpenting pada cetak tinggi ini adalah
permukaan cetakan harus rata.
Teknik cetak
tinggi juga cocok diterapkan dalam
pembelajaran kesenian di SD, kita dapat melatih kreatifitas maupun keterampilan
anak pada saat membentuk bahan-bahan yang digunakan sehingga menjadi berbagai
macam bentuk yang menarik. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan adalah
alat-alat dan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan anak sehingga sangat mudah
dicari oleh anak. Namun dalam pembuatan cetakan
haruslah berhati-hati karena dalam pembuatan cetakan menggunakan benda-benda
tajam. Alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat gambar dengan
teknik cetak tinggi antara lain bahan-bahan yang dibentuk seperti pelepah
pisang, wortel dan ubi, pisau, kemudian catter atau silet yang digunakan untuk
membentuk bahan cetakan yang digunakan, dan juga pewarna yang digunakan untuk
mewarnai cetakan.
Adapun
langkah-langkah yang dapat dilakukan pada saat melukis dengan teknik cetak
tinggi adalah sebagai berikut :
a.
Siapkan alat dan bahan, antara lain
: pisau, pelepah pisang, wortel dan umbi. Untuk pemula usahakan bahan-bahan
yang digunakan berukuran besar, agar pada saat membentuk lebih mudah.
b.
Kemudian, pilihlah penampang apa
yang akan dijadikan acuan cetaknya.
c.
Potonglah penampang bahan acuan
cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar
permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil
cetakannya.
d.
Buatlah pola atau bentuk pada penampang
tersebut dengan cara ditoreh atau dicungkil dengan pisau atau alat cungkil.
e.
Siapkan pewarna. Pewarna yang
disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya
masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna
akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila
acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang
sudah dicampur dengan air. Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna
yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik,
piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada
serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang
siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.
f.
Mencetakkan acuan cetak. Untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.
a.
Tekankan penampang acuan cetak pada
pewarna yang ada pada alas warna tadi.
b.
Selanjutnya tempelkan (sambil
ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
c.
Kemudian angkat acuan cetaknya.
Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang
sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali
bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain. Apabila ingin
membuat bentuk atau gambar yang berbeda gunakan pola cetakan yang berbeda.
d.
Perlu diperhatikan agar pewarna yang
menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini
terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.
Berikut adalah
contoh gambar dengan teknik cetak tinggi yang saya buat pada saat perkuliahan
seni rupa.
Pada gambar
tersebut saya menggunakan berbagai macam bentuk cetakan dan berbagai macam
bentuk pewarna. Bahan-bahan yang saya gunakan untuk membuat acuan cetakanya
adalah pelepah pisang dan wortel. Pada saat membentuk bahan-bahan tersebut saya
sedikit mengalami kesulitan karena pada saat memotong potongan yang saya buat
tidak rata. Oleh karena itu pada saat mencelupkan acuan cetak pada pewarna
tidak semua bagian yang terkena pewarna sehingga hasil cetakkannya menjadi
tidak bagus. Pada saat pembentukan bahan tersebut saya mengawalinya dengan
membuat bentuk-bentuk yang tidak rumit dan menggunakan bahan-bahan yang
ukurannya cukup besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar