Jumat, 13 Juni 2014

TUGAS KERAJINAN TANGAN DAN SENI RUPA Ke - 11


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan scara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu paada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP berfungsi sebagai pedoman bagi seorang guru dalam mengajar, karena didalam sebuah RPP berisi rincian pembelajaran pada setiap pertemuan yang meliputi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, serta media dan evaluasi yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Adapun komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:
1.      Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2.      Identitas tema / subtema.
3.      Kelas / semester.
4.      Materi pokok.
5.      Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai
6.      Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelass dan mata pelajaran. Kompetensi inti bersifat given, yang artinya sudah merupakan pemberian dari pusat dan tidak dapat diubah lagi. Kompetensi inti disusun oleh tim dari pusat sehingga menjadi keharusan yang harus diikuti oleh guru.
7.      Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran. Kompetensi dasar merupakan penjabaran lebih rinci dari kompetensi inti. Sama halnya dengan kompetensi inti, kompetensi dasar juga bersifat given, yang artinya sudah merupakan pemberian dari pusat dan tidak dapat diubah lagi.
8.      Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator harus bersifat operasional, jelas, pasti, serta dapat diukur. Indikator dapat diubah disesuaikan dengan kondisi siswa, rencana guru dan disesuaikan dengan keperluan. Indikator harus sesuatu yang dapat dikerjakan atau diukur pada saat pekerjaan itu selesai. Indikator diturunkan dari kompetensi inti oleh karena itu indikator lebih spesifik daripada kompetensi dasar.
9.      Tujuan Pembelajaran, merupakan turunan dari indikator yang menggunakan kata kerja oprasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tujuan pembelajaran haruslah menggambarkan proses dan menunjukkan hasil. Dalam penyusunan tujuan pembelajaran haruslah ada komponen-komponen A, B, C, dan D. A adalah audience atau siswa, B adalah behavior atau kemampuan yang harus ditujukkan, C adalah condition atau perilaku yang akan diamati dan D adalah degree atau keterampilan yang akan diukur.
10.  Materi Pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
11.  Metode Pembelajaran merupakan cara dalam menyajikan suatu bahan kajian kepada siswa. Dalam proses pembelajaran, seorang guru hendaknya menggunakan lebih dari satu metode. Hal ini dikarenakan setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Boleh saja seorang guru hanya menggunakan satu metode, asalkan dalam satu metode tersebut sudah mencakup semua.
12.  Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
·      Media pembelajaran merupakan alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.
·      Alat pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada siswa.
·      Sumber belajar, dapat berupa buku, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
13.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran merupakan merupakan tahap-tahap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersama dengan peserta didik untuk menyelesaikan suatu materi yang telah direncanakan oleh guru. Tahapan kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti dan kegiatan akhir (penutup).
14.  Penilaian merupakan proses, kemajuan, dan hasil belajar (outcomes) yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam penilaian berisi jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen, dan pedoman penskoran.

Sabtu, 07 Juni 2014

TUGAS KERAJINAN TANGAN DAN SENI RUPA Ke - 10


“TEKNIK CETAK TINGGI SEDERHANA”

        Seni grafis identik dengan kegiatan cetak-mencetak, oleh karena itu istilah seni grafis dikenal juga dengan seni mencetak atau mencetak. Mencetak merupakan suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak / acuan / klise. Alat cetak dapat diperoleh secara sederhana atau direncana. Hasil cetakan menunjukkan kreatifitas maupun keterampilan penciptanya. Terdapat berbagai macam proses mencetak antara lain : cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar,  cetak saring, mencetak lipat, dan mencetak bayangan.
Kali ini kita akan membahas tentang cetak tinggi. Cetak tinggi (alto relief print) adalah seni cetak yang mana bagian-bagiannya timbul, apabila diberi tinta dan diletakkan pada permukaan kertas akan meninggalkan bekas yang sesuai dengan bagian yang timbul pada cetakan. Yang terpenting pada cetak tinggi ini adalah permukaan cetakan harus rata.
Teknik cetak tinggi juga  cocok diterapkan dalam pembelajaran kesenian di SD, kita dapat melatih kreatifitas maupun keterampilan anak pada saat membentuk bahan-bahan yang digunakan sehingga menjadi berbagai macam bentuk yang menarik. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan adalah alat-alat dan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan anak sehingga sangat mudah dicari oleh anak. Namun dalam pembuatan  cetakan haruslah berhati-hati karena dalam pembuatan cetakan menggunakan benda-benda tajam. Alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat gambar dengan teknik cetak tinggi antara lain bahan-bahan yang dibentuk seperti pelepah pisang, wortel dan ubi, pisau, kemudian catter atau silet yang digunakan untuk membentuk bahan cetakan yang digunakan, dan juga pewarna yang digunakan untuk mewarnai cetakan.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan pada saat melukis dengan teknik cetak tinggi adalah sebagai berikut :
a.    Siapkan alat dan bahan, antara lain : pisau, pelepah pisang, wortel dan umbi. Untuk pemula usahakan bahan-bahan yang digunakan berukuran besar, agar pada saat membentuk lebih mudah.
b.    Kemudian, pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya.
c.    Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
d.   Buatlah pola atau bentuk pada penampang tersebut dengan cara ditoreh atau dicungkil dengan pisau atau alat cungkil.
e.    Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air. Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.
f.    Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.
a.    Tekankan penampang acuan cetak pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.
b.    Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
c.    Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain. Apabila ingin membuat bentuk atau gambar yang berbeda gunakan pola cetakan yang berbeda.
d.   Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.

Berikut adalah contoh gambar dengan teknik cetak tinggi yang saya buat pada saat perkuliahan seni rupa.

Pada gambar tersebut saya menggunakan berbagai macam bentuk cetakan dan berbagai macam bentuk pewarna. Bahan-bahan yang saya gunakan untuk membuat acuan cetakanya adalah pelepah pisang dan wortel. Pada saat membentuk bahan-bahan tersebut saya sedikit mengalami kesulitan karena pada saat memotong potongan yang saya buat tidak rata. Oleh karena itu pada saat mencelupkan acuan cetak pada pewarna tidak semua bagian yang terkena pewarna sehingga hasil cetakkannya menjadi tidak bagus. Pada saat pembentukan bahan tersebut saya mengawalinya dengan membuat bentuk-bentuk yang tidak rumit dan menggunakan bahan-bahan yang ukurannya cukup besar.

Sabtu, 31 Mei 2014

TUGAS KERAJINAN TANGAN DAN SENI RUPA Ke - 9

“KURIKULUM”

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum 2013 merupakan pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013 bersifat tematik integratif yang menekankan pada tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum ada yang bersifat given yang merupakan kurikulum tersebut tidak bisa dirubah dan harus dilaksanakan sesuai dengan isi kurikulum yang telah diberikan dari pusat dan ada juga yang bisa disesuaikan sesuai dengan sekolah.
Dalam struktur kurikulum SD/MI yang berlaku saat ini di Indonesia, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa bidang studi, antara lain:
     Kelompok A :
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B :
Seni Budaya dan Prakarya
Penjasorkes
           
            Setiap guru harus memiliki GBPP atau garis besar program pengajaran untuk setiap bidang studi yang diajarkannya. GBPP bisa dibuat dalam bentuk rancangan pembelajaran semesteran atau rancangan pembelajaran tahunan. Dalam pembuatan GBPP harus memperhitungkan waktu,  karena bisa saja waktu pertemuan berkurang karena adanya hari libur. Guru harus memperhitungkan baik-baik waktu dalam yang dibutuhkan untuk mengajarkan satu bidang studi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
            Berikut adalah salah satu contoh rancangan pembelajaran semester seni budaya dan prakarya kelas II dan materi seni budaya dan prakarya yang diajarkan pada kelas tersebut  


Materi Seni Budaya dan Prakarya
Kelas II

Kompetensi Dasar
Materi
KD 2.1
Menggambar Bebas.
KD 2.2
Mengenal Alam di Lingkungan Sekitar.
KD 2.3
Pembentukan Sikap dalam Berkarya.
KD 3.1 dan 3.4
Pengenalan dan Pengolahan Bahan Alam yang dapat dimanfaatkan sebagai Karya Kreatif.
KD 3.2
Belajar Bernyanyi.
KD 3.3
Berjalan dengan menggunakan Gerak bertempo.
KD 3.5 dan 3.6
Memahami budaya dan bahasa di daerah setempat.
KD 4.1
Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna, bentuk dan tekstur berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar.
KD 4.2
Membuat mozaik sederhana.
KD 4.3
Menggambar imajinatif dengan memanfaatkan beragam media.
KD 4.4
Membentuk karya relief dari bahan lunak.
KD 4.5
Menyanyikan lagu anak-anak.
KD 4.6 dan 4.8
Memainkan lagu dengan pola irama bervariasi.
KD 4.7
Membuat lagu sederhana.
KD 4.9 dan 4.10
Menirukan gerak binatang dengan mengamati secara langsung atau media rekam, menggunakan tempo.
KD 4.11
Menyanyi sambil bergerak dengan media rekam.
KD 4.12
Menyanyi sambil menari dengan menggunakan tempo dan dinamika.
KD 4.13 dan 4.14
Membuat karya kreatif sebagai perhiasan benda dengan mengolah bahan alam yang ada di lingkungan melalui kegiatan melipat, menggunting, dan menempel.
KD 4.15
Membuat karya fungsional dari berbagai bahan dengan cara sederhana.
KD 4.16
Belajar menyajikan olahan makanan.
KD 4.17
Menceritakan budaya yang ada di daerah setempat.