Kamis, 17 April 2014

TUGAS KERAJINAN TANGAN DAN SENI RUPA Ke - 7


“TEKNIK AIR BRUSH SEDERHANA”

Air brush adalah sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada bidang kerja. Teknik air brush sendiri sangat banyak, tapi yang lebih banyak dikenal orang adalah teknik freehand dan grafis. Teknik pembuatan airbrush pada dasarnya harus memperhatikan dan memadukan antara ketrampilan tangan dalam memainkan spray gun dengan penyesuaian tekanan angin yang dibutuhkan dan menjaga jarak antara permukaan yang akan dilukis dengan alat semprotnya. Yang juga tidak kalah penting dan harus diperhatikan adalah bentuk atau gambar yang akan dibuat. Untuk waktu proses airbrush sangat bervariasi ini tergantung dari desain yang di buat.

Teknik air brush juga  cocok diterapkan dalam pembelajaran kesenian di SD, kita dapat melatih kreativitas anak dalam membuat pola-pola gambar yang menarik, memadukan warna, dan kesabaran anak pada saat menyikatkan warna. Namun alat-alat yang kita gunakan dalam pembelajaran di SD sedikit berbeda dengan teknik air brush yang sesungguhnya,  alat-alat yang dapat digunakan adalah benda-benda yang ada di sekitar lingkungan siswa yang sangat mudah untuk di cari. Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat lukisan dengan teknik air brush antara lain:

  1. Kertas gambar
  2. Sikat gigi bekas
  3. Saringan (tepung atau teh) atau sisir
  4. Pewarna misalnya cat air atau pewarna makanan
  5. Berbagai bentuk mal (pola / cetakan) yang dapat digunakan pada saat melukis misalnya daun, ranting pohon, kertas dengan berbagai bentuk dan lain-lain
  6. Pemberat misalnya batu yang digunakan untuk menindih pola agar tidak bergeser pada saat melukis.

Langkah-langkah yang dapat dikerjakan pada saat melukis dengan  teknik air brush adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan alat dan bahan, seperti buku gambar, sikat gigi bekas, saringan atau sisir, pewarna, pola, dan pemberat.
  2. Letakkan pola pada buku gambar, pola tersebut akan menjadi pembentuk yang akan kita buat nanti.
  3. Tambahkan pemberat di atas pola tersebut agar pola tersebut tidak bergeser pada saat proses air brush, misalnya kita dapat menggunakan batu, namun batu yang digunakan harus lebih kecil dari pola yang kita gunakan.
  4. Lalu encerkan pewarna dengan air secukupnya.
  5. Kemudian mulailah menyikatkan pewarna tersebut sedikit demi sedikit diatas buku gambar yang telah berisikan pola dengan menggunakan sikat gigi melalui saringan atau sisir.
  6. Usahakan agar pewarna tersebut tidak jatuh berupa tetesan, karena yang kita perlukan adalah cipratan-cipratan kecil dari pewarna tersebut.
  7. Kemudian tunggu hingga pewarna tersebut kering.
  8. Ketika sudah kering, kita bisa menambahkan pola lain pada kertas dan ulangi langkah-langkah sebelumnya lagi.
  9. Jika kita ingin membuat perbedaan warna pada pola yang kita gunakan dapat kita menggeser sedikit demi sedikit pola tersebut kemudian sapukan pewarna diatasnya. Pewarna yang kita gunakan juga bervariasi agar terlihat warna-warna yang saling tumpang tindih.

Berikut adalah contoh gambar dengan teknik air brush yang saya buat pada saat perkuliahan seni rupa.


Disana saya membuat perbedaaan warna pada pola-pola yang saya gunakan. Bentuk pola yang saya gunakan adalah bentuk dari daun singkong dan daun pepaya. Membuat lukisan dengan teknik air brush tidaklah gampang disini diperlukan kesabaran pada saat menyikatkan warna dan ketelitian pada saat memadukan warna.

 

TUGAS KERAJINAN TANGAN DAN SENI RUPA Ke - 6


TEKNIK MONTASE SEDERHANA”

Teknik Menggambar Montase adalah teknik penggabungan beberapa buah gambar yang berbeda pada suatu gambar bidang dengan jalan ditempelkan sehingga menjadi suatu tema yang baru. Dengan teknik montase kita dapat memindahkan suatu tempat ke tempat lain atau dari suatu dimensi ke dimensi yang lainnya. Teknik montase lahir lebih banyak terkait dengan dunia film.
Montase adalah teknik menggambar dengan cara memanfaatkan bentuk-bentuk yang telah ada sebelumnya kemudian di potong dan di tempel ulang. Montase sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran di SD, kita dapat melatih kreativitas anak pada saat menempelkan-menempelkan gambar agar telihat bagus, kita dapat melatih daya imajinasi anak pada saat menempel potongan-potongan gambar tersebut. Bahan-bahan yang diperlukan anak-anak untuk membuat montase sederhana tidaklah terlalu sulit untuk didapat. Mereka dapat menggunakan kertas-kertas koran bekas, majalah dan kertas-kertas bekas lain yang berwarna dan bergambar menarik. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat montase diantaranya buku gambar, lem, gambar yang menarik dan gunting. Untuk warna dasar dari montase tersebut kita dapat menggunakan kertas berwana sama atau crayon. Apabila kita menggunakan crayon, crayon tersebut tidak boleh lebih mendominasi dari montase yang kita buat. Kita juga harus memperhatikan warna dasar yang kita pilih agar telihat bagus. Jika ingin menangkap kesan 3 dimensi kita dapat menumpuk potongan gambar-gambar tersebut, tetapi juga harus memperhatikan gelap terangnya warna.
Langkah-langkah yang dapat dikerjakan untuk membuat mozaik sederhana adalah sebagai berikut.
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, misalnya buku gambar, lem, gambar yang menarik dan gunting.
2.      Susunlah gambar terlebih dahulu di atas buku gambar sebelum ditempel.
3.      Setelah susunannya pas, barulah tempel gambar-gambar tersebut dengan menggunakan lem. Jika ingin menangkap kesan 3 dimensi kita dapat menumpuk gambaran tersebut, tetapi juga harus memperhatikan gelap terangnya warna.
4.      Setelah menempel gambar-gambar yang kita anggap sebagai objek gambar kita, apabila masih ada buku gambar yang tidak tertutupi gambar barulah kita isi dengan warna dasar.
5.      Untuk warna dasar kita dapat menggunakan kertas yang berwana sama atau crayon. Dengan catatan crayon tersebut tidak lebih mendominasi dari montase yang kita buat.
6.      Setelah menempel tunggu hingga lem benar-benar kering dan jadilah susunan gambar yang baru dengan cerita yang baru pula.

Berikut adalah salah satu contoh motase yang telah saya buat pada saat perkuliahan seni rupa.


            Montase diatas adalah hasil karya saya.  Disana saya menempelkan kepala kancil ke badan harimau dan kepala harimau ke badan kancil. Kunci dari pembuatan montase ini adalah pintar-pintar memilih gambar dan menyusunya menjadi susunan yang baru dengan cerita yang baru pula. Disini anak SD dapat kita latih daya imajinasinya dalam menyusun gambar tersebut. Kita juga melatih kerapian anak tersebut dalam menempelkan potongan-potongan gambar. Setelah saya membuat montase tersebut, saya merasakan membuat montase tidaklah gampang karena kita harus pintar-pintar dalam memadukan gambar, agar montase yang kita buat lebih terlihat menarik.

TUGAS KERAJINAN TANGAN DAN SENI RUPA Ke - 5


“TEKNIK MOZAIC SEDERHANA”

Mozaik adalah seni menciptakan gambar dengan menyusun kepingan-kepingan kecil berwarna yang sudah ada sejak zaman dahulu. Ini terlihat dari bangunan-bangunan zaman dahulu yang dinding-dindingnya banyak dihiasi mozaik. Zaman dulu orang-orang membuat mozaik dengan menggunakan pecahan-pacahan kaca dan keramik yang berwarna kemudian dipotong-potong. Potongan-potongan ini ada yang bentuknya sama dan ada juga yang bentuknya berbeda. Seni ini merupakan sebuah teknik dalam seni dekorasi dan juga merupakan aspek dari dekorasi interior. Mozaik seringkali digunakan dalam katedral.

Mozaik adalah teknik menggambar dengan cara memanfaatkan bentuk-bentuk geometris tertentu sebagai pengganti bahan pewarna. Mozaik sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran di SD, kita dapat melatih kreativitas anak pada saat menempelkan-menempelkan warna agar telihat bagus, kita dapat mengajarkan anak untuk melatih kesabarannya dalam pembuatan mozaik ini. Bahan-bahan yang diperlukan anak-anak untuk membuat mozaik sederhana tidaklah terlalu sulit untuk didapat. Agar tidak berbahaya bagi anak bahan yang biasanya digunakan untuk membuat mozaik misalnya kaca atau keramik dapat diganti dengan kerta. Mereka dapat menggunakan kertas-kertas koran bekas, majalah dan kertas-kertas bekas lain yang berwarna. Dalam pemotongan kertas-kertas tersebut sebaiknya dipisahkan antara warna yang satu dengan yang lainnya, agar dalam penempelannya kita tidak kesulitan karena hurus memilih-milih lagi. Untuk memotong kertas-kertas tersebut kita dapat menggunakan gunting atau pembolong kertas. Pada saat menempelkan potongan-potongan kertas tersebut kita dapat menggunakan  alat bantu misalnya lidi, pulpen dan alat-alat lain yang membantu. Pada saat menempelkan bentuk-bentuk mozaik tersebut sebaiknya ditempel secara teratur agar terlihat lebih rapi dan bentuknya semakin jelas. Kita juga harus memperhatikan gelap terangnya warna dari potongan-potongan kertas tersebut agar mozaik yang kita hasilkan lebih bagus dan nyata. Dalam pembuatan mozaik membutuhkan waktu yang lama, ini juga tergantung pada model gambar apa yang akan kita buat. Untuk pemula diharapkan agar membuat pola mozaik yang sederhana atau pola-pola yang besar agar memudahkan kita dalam menempel potongan-potongan kerta, jika sudah bagus hasil mozaik yang sederhana tersebut barulah membuat mozaik yang rumit atau yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Langkah-langkah yang dapat dikerjakan untuk membuat mozaik sederhana adalah sebagai berikut.

1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, misalnya buku gambar, lem, kertas warna, gunting atau pembolong kertas dan benda-benda yang dapat membantu dalam proses penempelan kertas.
2.      Gambarlah pola pada buku gambar. Untuk pemula gambarlah pola yang lebih besar agar mempermudah dalam penempelan kertas potong.
3.      Potonglah kertas warna yang diperlukan. Kertas-kertas tersebut misalnya kertas koran, majalah, dan kertas-kertas berwarna lainnya. Potongan-ptongan tersebut bisa berbentuk bulat, persegi, memanjang atau sembarang, tergantung pada keinginan kita.
4.      Kemudian tempelkan potongan-potongan kertas tersebut pada pola yang telah kita buat dalam buku gambar. Tempellah potongan-potongan kertas tersebut secara teratur agar pola yang dibuat terlihat jelas.
5.      Setelah menempelkan potongan kertas pola gambar yang dibuat, selanjutnya tempelkan warna dasarnya. Warna dasar sebaiknya lebih gelap agar gambar yang kita buat terlihat lebih menonjol.
6.      Setelah menempelkan warna dasar, tunggu hingga lem kering dan jadilah mozaik yang telah kita buat.

Berikut adalah salah satu contoh mozaik yang saya buat pada saat perkuliahan seni rupa.



            Mozaik diatas adalah hasil karya saya, disana saya membuat pola bunga. Warna dasar yang saya gunakan adalah hitam, ini bertujuan agar pola bunga yang saya buat lebih menonjol. Kunci dari pembuatan mozaik ini adalah kesabaran dalam menempelkan kertasnya dan melatih kerapian. Disini anak SD dapat kita latih kesabarannya dalam menempelkan potongan-potongan kertas tersebut. Kita juga melatih kerapian anak tersebut dalam menempelkan kertas. Setelah saya membuat mozaik tersebut, saya merasakan membuat mozaik tidaklah mudah sehingga saya memperoleh pengalaman agar lebih bisa menghargai karya-karya siswa saya nantinya.